Minggu, 06 Maret 2016

Pembuatan Pupuk Kompos Untuk Sengon Laut Albazia



Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.
Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.

Cara membuat kompos metode aerob
Proses pembuatan kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Karakter dan jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan aerob adalah material organik yang mempunyai perbandingan unsur karbon (C) dan nitrogen (N) kecil (dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8. Contohnya : hijauan leguminosa, jerami, gedebog pisang dan kotoran unggas. Apabila kekurangan bahan yang megandung karbon, bisa ditambahkan arang sekam padi ke dalam adonan pupuk.
Cara membuat kompos aerob memakan waktu kurang lebih 40-50 hari. Perlu ketelatenan lebih dalam membuat pupuk kompos dengan metode aerob ini. Suhu dan kelembapan harus dipantau dengan seksama ketika pengomposan berlangsung. Tumpukan kompos harus dibalik secara berkala untuk memperoleh suhu dan kelembapan kompos yang stabil. Berikut adalah cara membuat kompos aerob:
  • Siapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk tempat pengomposan. Akan lebih baik bila tempat pengomposan diberi peneduh untuk menghindari hujan.
  • Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1 meter dan panjang 1,5 meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar 30-40 cm.
  • Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur dengan kotoran ternak. Cacah bahan organik tersebut hingga menjadi potongan-potongan kecil. Semakin kecil potongan bahan organic akan semakin baik. Namun jangan sampai terlalu halus, agar aerasi bisa berlangsung sempurna saat pengomposan berlangsung.
  • Masukan bahan organik yang sudah dicacah ke dalam bak kayu, kemudidan padatkan. Isi seluruh bak kayu hingga penuh.
Searah jarum jam: (1) Pemilihan lokasi pengomposan, (2) Membuat bak/kotak kayu, (3) Menyeleksi dan merajang bahan baku, (4) Memasukkan bahan baku baku kedalm bak kayu
  • Siram bahan baku kompos yang sudah tersusun dalam kotak kayu untuk memberikan kelembaban. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan starter mikroorganisme pembusuk ke dalam tumpukan kompos tersebut. Setelah itu, naikkan bak papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan terus hingga ketinggian kompos sekitar 1,5 meter.
  • Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik hingga 65oC, biarkan keadaan yang panas ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri patogen, jamur dan gulma. Perlu diperhatikan, proses pembiaran jangan sampai lebih dari 4 hari. Karena berpotensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos. Apabila mikroorganisme dekomposer ikut mati, kompos akan lebih lama matangnya.
  • Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikroorganisme dekomposer. Jaga suhu optimum pengomposan pada kisaran 45-60oC dan kelembaban pada 40-50%. Cara menjaga suhu adalah dengan membolak-balik kompos, sedangkan untuk menjaga kelembaban siram kompos dengan air. Pada kondisi ini penguapan relatif tinggi, untuk mencegahnya kita bisa menutup tumpukan kompos dengan terpal plastik, sekaligus juga melindungi kompos dari siraman air hujan.
  • Cara membalik kompos sebaiknya dilakukan dengan metode berikut. Angkat bak kayu, lepaskan dari tumpukan kompos. Lalu letakan persis disamping tumpukan kompos. Kemudian pindahkan bagian kompos yang paling atas kedalam bak kayu tersebut sambil diaduk. Lakukan seperti mengisi kompos di tahap awal. Lakukan terus hingga seluruh tumpuka kompos berpindah kesampingnya. Dengan begitu, semua kompos dipastikan sudah terbalik semua. Proses pembalikan sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali sampai proses pengomposan selesai. Atau balik apabila suhu dan kelembaban melebihi batas yang ditentukan.
  • Apabila suhu sudah stabil dibawah 45oC, warna kompos hitam kecoklatan dan volume menyusut hingga 50% hentikan proses pembalikan. Selanjutnya adalah proses pematangan selama 14 hari.
  • Secara teoritis, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari. Namun kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari keadaan dekomposer dan bahan baku kompos. Pupuk kompos yang telah matang memiliki cirri-ciri warna yang hitam kecoklatan, teksturnya gembur, tidak berbau.
  • Untuk memperbaiki penampilan (apabila pupuk kompos hendak dijual) dan agar bisa disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan di kemas dalam karung. Simpan pupuk kompos di tempat kering dan teduh.
Searah jarum jam: (1) Penyiraman dan penambahan dekomposer, (2) Proses penumpukkan kompos, (3) Merapihkan tumpukan, (4) Pembalikan kompos
Proses pembuatan kompos aerob cocok untuk memproduksi kompos dalam jumlah besar. Untuk melihat lebih jauh tentang cara membuat kompos dengan metode aerob, silahkan tonton video tutorial berikut ini:
Cara membuat kompos metode anaerob
Cara membuat kompos dengan metode anaerob biasanya memerlukan inokulan mikroorganisme (starter) untuk mempercepat proses pengomposannya.  Inokulan terdiri dari mikroorganisme pilihan yang bisa menguraikan bahan organik dengan cepat, seperti efektif mikroorganime (EM4). Di pasaran terdapat juga jenis inokulan dari berbagai merek seperti superbio, probio, dll. Apabila tidak tersedia dana yang cukup, kita juga bisa membuat sendiri inokulan efektif mikroorganisme.
Bahan baku yang digunakan sebaiknya material organik yang mempunyai perbandingan C dan N tinggi (lebih dari 30:1). Beberapa diantaranya adalah serbuk gergaji, sekam padi dan kotoran kambing. Waktu yang diperlukan untuk membuat kompos dengan metode anaerob bisa 10-80 hari, tergantung pada efektifitas dekomposer dan bahan baku yang digunakan.  Suhu optimal selama proses pengomposan berkisar 35-45oC dengan tingkat kelembaban 30-40%. Berikut tahapan cara membuat kompos dengan proses anaerob.
  • Siapkan bahan organik yang akan dikomposkan. Sebaiknya pilih bahan yang lunak terdiri dari limbah tanaman atau hewan. Bahan yang bisa digunakan antara lain, hijauan tanaman, ampas tahu, limbah organik rumah tangga, kotoran ayam, kotoran kambing, dll. Rajang bahan tersebut hingga halus, semakin halus semakin baik.
  • Siapkan dekomposer (EM4) sebagai starter. Caranya, campurkan 1 cc EM4 dengan 1 liter air dan 1 gram gula. Kemudian diamkan selama 24 jam.
  • Ambil terpal plastik sebagai alas, simpan bahan organik yang sudah dirajang halus di atas terpal. Campurkan serbuk gergaji pada bahan tersebut untuk menambah nilai perbandingan C dan N. Kemudian semprotkan larutan EM4 yang telah diencerkan tadi. Aduk sampai merata, jaga kelembaban pada kisaran 30-40%, apabila kurang lembab bisa disemprotkan air.
  • Siapkan tong plastik yang kedap udara. Masukan bahan organik yang sudah dicampur tadi. Kemudian tutup rapat-rapat dan diamkan hingga 3-4 hari untuk menjalani proses fermentasi. Suhu pengomposan pada saat fermentasi akan berkisar 35-45oC.
  • Setelah empat hari cek kematangan kompos. Pupuk kompos yang matang dicirikan dengan baunya yang harum seperti bau tape.

Sabtu, 05 Maret 2016

Cara Budidaya Sengon Laut Albazia

Pemeliharaan
Denga menjadmurnya bisnis atau investasi sengo laut saat ini tetntu informasi-informasi mengenai tanaman satu ini banyak dicari oleh banyak pebisanis atau investor.
Tanaman sengon laut adalah tanaman yang terbilang cepat pertumbuhnannya sehingga cocok dibudidayakan. Selain itu sifat tanaman sengonn sendit=ri yang hamper bisa ditanamn dimana saja menjadikan tanaman ini sangat mudah pemeliharaannya. Tapi bukan berarti tanaman ini tidak bisa mengalami hambatan pertumbuhan. Penyakit dan hama juga dapat menyerang tanaman satu ini. Oleh karena itu pemeliharaan sejak  penanaman dilakukan sangat penting untuk dilakukan. Berikut ini adlah beberapa cara u=pemeliharaan sengon laut.

 Penyulaman
 Penyulaman, yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif. Salah satu amnfaat dari penyulaman adalah untuk mencegah adanya penyebaran penyakit ketanaman lain.

Penyiangan,
Yaitu kegiatan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman pengganggu seperti gulam yang tumbuh liar di sekeliling tanaman dengan cara mencabutnya.k mengoptimalkan kemampuan akat tanaman pokok dalam menyerap untur hara didalam tanah.   Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya.
 Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.

 Pendangiran,
Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. 

Pemangkasan,
Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).

 Penjarangan
Penjarangan yaitu kegiatan utnuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal dengan cara pemanenan bertahap atau penebangan beberapa pohon
 Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. 

Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem “untu walang” (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.
 Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III  adalah kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lebih lanjut hingga masa panen hanya berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan frekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.

Jumat, 04 Maret 2016

Jarak Yang Sempurna Untuk Menanam Sengon Laut

Jarak
Menjamurnya bisnis sengon laut pada masyarakat Indonesia saat ini memberikan dampak positif baik dari segi ekonomi maupun pendidikan. Modal yang tidak terlalu banyak, penanaman dan pemeliharaan yang terbilang mudah, serta hasil panen yang sangat menguntungkan sangat cocok untuk dijalankan baik mereka yang memiliki penghasilan tinggi, menengah sampai kebawah.
Hanya bermodalkan tanah dan modal yang tidak seberapa semua orang bisa menjalankan bisnis sengon ini. Terhitung dari penenaman hingga masa panen yaitu 5 tahun sejak penanaman semua modal yang sudah dikeluarkan baik untuk pembelian bibit, penanaman, dan pemeliharaan sudah tertutup dengan keuntungan hasil panen sengon laut.
meskipun demikian seperti tanaman pada umumnya proses penanaman, perawatan dan pengawasan kesehatan tanaman akan berpengaruh dari hasil yang akan diperoleh nantinya.
Untuk perawatan sendiri terbilang mudah karena biasanya perawatan pada sengon laut hanya dilakukan minimal hingga tinggi tanaman mencapai 2-3meter saja, selanjutnya dibiarkan hingga masa panen, tapi tetap dilakukan pengawasan, pengecekan pada setiap tanaman apakah terdapat gangguan seperti hama/penyakit atau tidak. Cara ini dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan hama/ peyakit secara menyeluruh pada semua tanaman sengon pada lahan tanam.
Selain proses perawatan dan pengawasan, proses penanaman sengon laut juga ambil besar pada hasil panen nantinya. Jarak antar tanam dan kondisi tanaman ketika ditanam juga berpengaruh besar pada pertumbuhan sengon anntinya.
Jarak tanam yang banyak dipakai pada umumnya adalah 2x3m atau 2,5x2,5m. ideal minim 3x3m, tapi perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. Jarak tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan sengon. jarak 4 x 5 m adalah yang paling baik bagi pertumbuhan pohon sengon laut Karena dapat mengoprimalkan penyerapan unsure hara oleh tanaman sengon.
Cara Tanam sengon
Buka lubang dengan ukuran Lebar.30 x Panjang.30 x dalam 30 cm. (untuk bibit 40-50 cm), lalu masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang setinggi 30 cm (dapat langsung tanam/1-2 minggu kemudian baru tanam),kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam. Dudukan dengan benar/rata, kemudian isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm (jangan terlalu dipadatkan),hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air. Cara ini dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan sengon laut.
 kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.

Kamis, 03 Maret 2016

Selengkapnya Tentang Sengon Laut Albazia

Saat ini banyak sekali orang-orang baik itu pelaku usaha atau orang biasa yang gencar melakukan penanaman atau budidaya tanaman sengon laut.  Apa penyebabnya…?
Diketahui penyebab banyaknya orangn yang gencar melakukan penanaman tanamn sengon laut karena dapat menguntungkan dikemudian hari. yap benar saja hanya dengan menginvestasikan uang kita pada tanaman sengon dalam jangka waktu 5 tahun kita sudah bisa menikmati keuntungan yang bisa dibilang berlipas dari hasil penjualan kayu sengon laut. Modal dan biaya pemeliharaan selama 5 tahun pun sudah terutupi secara tuntas dengan hasil yang diperoleh. Bahkan keuntungan yang diperoleh dari bisnis kayusengon ini bukan main. Bukan hanya 2 kali lipat saja bahkan bisa sampai 10 kali lipat dari modal yang dikeluarkan. Kebutuhan perusahaan perindustrian akan kayu sengon yang terbilang kekurangna menjadikan harga dan peluang dari bisanis sengon menjadi sangat menjanjikan… nah lantas apa itu sengon laut…?
Pengenalan
Sengonlaut (Albizia chinensis) adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon peneduh dan penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia Tenggara, Cina selatan, dan Indonesia
Di beberapa daerah, pohon ini dikenal sebagai sengon jåwå (Jw.); jeungjing, jeungjing sunda (Sd.); séngghung (Md.; marĕwita, keura Sumba, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai silk tree, Chinese albizia; di samping itu, pohon ini juga dinamai: kōōl (Kamboja), kha:ng (Laos), khang hung, kang luang (Thai), cham (Vietnam), dan lain-lain.

Batang dan pepagan
Pohon yang menggugurkan daun; berukuran sedang hingga tinggi, 30–45 m, dan gemang batangnya 70(–140) cm. Pepagan agak halus, di luarnya abu-abu gelap, dengan gigir-gigir melintang, berlentisel, tipis; pepagan bagian dalam setebal 5 mm, merah jambon. Ranting-ranting muda bersegi dan berambut.
Daun-daun majemuk menyirip berganda, dengan 4–14 pasang sirip; tulang daun utama 10–25 cm, berambut, dengan kelenjar dekat pangkal tangkai daun dan pada pertemuan tulang sirip. Daun penumpu besar, bundar telur miring dengan pangkal yang setengah berbentuk jantung, seperti membran, dengan ekor di ujungnya; lekas rontok . Sirip-sirip 4–14 cm panjangnya, dengan 10–45 anak daun per sirip, duduk, berhadapan. Anak daun memanjang sampai bentuk garis, dengan ujung runcing, miring, sisi bawah hijau biru, 6–13 × 1,5–4 mm, tulang daun tengah sangat dekat dengan tepi atas.
Bunga majemuk berbentuk bongkol yang bertangkai, yang terkumpul lagi menjadi malai yang panjangnya 15–30 cm. Bongkol berisi 10–20 kuntum bunga. Bunga berbilangan-5; dengan kelopak bergigi, tinggi lk 4 mm, berambut; tabung mahkota bentuk corong, kuning hijau, tinggi lk 7 mm, berambut. Benang sari 10 atau lebih, panjang lk 3 cm, putih, di atas hijau, pangkalnya menyatu membentuk tabung, yang kurang lebih setinggi mahkota. Buah polong panjang 10–18 cm × 2–3,5 cm, tidak membuka, patah-patah tidak teratur. Biji pipih, jorong, 7 × 4–5 mm

Ekologi dan agihan
Polongan
Sengon dijumpai secara alami di hutan luruh daun campuran di wilayah lembab dan ugahari, dengan curah hujan antara 1.000–5.000 mm pertahun. Pohon ini didapati pula di hutan-hutan sekunder, di sepanjang tepian sungai, dan di sabana, hingga ketinggian 1.800 m dpl. Sengon beradaptasi dengan baik pada tanah-tanah miskin, ber-pH tinggi, atau yang mengandung garam; juga tumbuh baik di tanah aluvial lateritik dan tanah berpasir bekas tambang.
Sebaran alami sengon meliputi India, Burma, Thailand, Kamboja, Laos, Cina, Vietnam, dan Indonesia; diintroduksi ke Australia. Di Indonesia, sengon menyebar di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara; dibawa masuk dan dibudidayakan di Sumatra dan Kalimantan. 

Manfaat
Kayu
Sengon menghasilkan kayu yang ringan sampai agak ringan, dengan densitas 320–640 kg/m³ pada kadar air 15%. Agak padat, berserat lurus dan agak kasar, namun mudah dikerjakan. Kayu terasnya kuning mengkilap sampai cokelat-merah-gading; kekuatan dan keawetannya digolongkan ke dalam kelas kuat III–IV dan kelas awet III–IV. Kayu ini tidak diserang rayap tanah, karena adanya kandungan zat ekstraktif di dalam kayunya. Akan tetapi percobaan kuburan di Filipina mendapatkan bahwa kayu sengon A. chinensis hanya bertahan 16 bulan, sementara kayu langir A. saponaria tahan hingga 3 tahun dan kayu weru A. procera bahkan mencapai 10 tahun.
Kayu sengon biasa dimanfaatkan untuk membuat peti, perahu, ramuan rumah dan jembatan. Di Sabah, kayu A. chinensis diperdagangkan sebagai kayu ‘batai’, dalam campuran bersama kayu-kayu A. pedicellata dan Paraserianthes falcataria.

Agroforestri
Di perkebunan-perkebunan kopi dan teh, A. chinensis kerap ditanam sebagai naungan; khususnya dalam campuran bersama jeunjing (P. falcataria) dan dadap (Erythrina spp.). Sengon disukai sebagai tanaman hias dan peneduh taman, kebun, dan tepi jalan. Pohon ini juga ditanam untuk melindungi lahan berlereng serta untuk memperbaiki tanah. Perakaran sengon bersifat mengikat nitrogen.

Kegunaan lain
Sebagaimana kulit kayu ki hiang, pepagan sengon mengandung bahan yang dapat digunakan untuk membius ikan di sungai. Pepagan ini pada masa lalu juga dimanfaatkan sebagai bahan sabun.
Meskipun daun-daunnya dimakan kambing, akan tetapi kulit ranting-rantingnya beracun karena mengandung saponin.

Jenis serupa
Perawakan dan kayu Paraserianthes falcataria sedikit banyak serupa dengan pohon dan kayu sengon, sehingga nama-namanya acap dipertukarkan. Oleh orang Jawa, P. falcataria —yang asalnya dari Maluku — disebut dengan nama sengon laut, sengon sabrang, atau sengon landi.